Musim panas tiba. Karena itu, penting untuk mewaspadai sakit-penyakit yang ada hubungannya dengan hawa panas. Seperti layaknya sebuah mesin, tubuh manusia memang mempunyai mekanisasi untuk menjaga agar suhunya tetap stabil. Contohnya, sistim pengeluaran keringat (perspirasi) yang menurunkan suhu tubuh. Namun, bila gelombang angin panas (heat-waves) tiba dan kita tidak berada dalam kondisi prima untuk mengatasinya, waspadalah. “Yang paling gawat adalah heat-stroke, yaitu bila system pengatur suhu tubuh mengalami shut down”, kata Dr. Tim Johnson. Kurangnya keringat adalah lampu kuning akan resiko terjadinya heat-stroke. Suhu tubuh dapat melonjak tinggi dan melumpuhnya banyak sel. “Bahkan dapat mencapai 105’Fahrenheit (= 40.5 Celcius),” kata Dr. Tim. Fungsi otak, jantung dan ginjal menjadi terganggu. Dan hal ini dapat terjadi pada semua orang, tapi resiko terbesar ada pada anak-anak dan para manula. Heat-stroke datang dalam beberapa tahap. Yang pertama adalah terasanya kram pada otot-otot. Bila hal ini terjadi, cepat istirahat, minum air dan memijat otot tersebut selama paling tidak 20 detik. Menurut American Red Cross, beberapa signal lain yang perlu diwaspadai: kulit yang pucat dan kering atau kemerahan, pusing, merasa kecapaian, merasa mau muntah, turunnya konsentrasi, dan lain-lain. Tahap yang paling gawat ditandai dengan muntah, mungkin juga hilangnya kesadaran, suhu badan sangat tinggi, detak jantung lemah dan napas ringan. Cepat bawa penderita ke tempat yang sejuk, baringkan, basuh badan dengan lap basah, beri minum setiap 15 menit, dan panggil bantuan medis. Bagaimana cara mencegahnya? Pakailah baju yang ringan, minum meski tak haus, hindari alcohol dan kafein, makan ringan tapi sering, dan banyak istirahat. Disadur dari ABC News.
Air Mineral FLOW mendukung gaya hidup sehat.
Good life begins with FLOW.
Tags
Archives
- November 2018 (3)
- August 2018 (3)
- June 2018 (3)
- May 2018 (4)
- February 2018 (3)
- January 2018 (2)
- April 2016 (17)