Kecukupan air minum adalah mutlak supaya tubuh bekerja efisien dan optimal. Dr. Paddy Philips dan tim dokter menyimpulkan dalam hasil risetnya yang termuat di New England Journal of Medicine, bahwa “rasa haus” sama sekali bukan indikasi yang akurat akan kebutuhan untuk minum. Para manula yang hasil tes darahnya jelas menunjukkan dehidrasi namun tetap tidak merasa haus. Ilmuwan lainnya, Steen, Lundgren dan Isaksson, menulis dalam The Lancet bahwa secara perlahan namun pasti, tubuh para manula kehilangan 3.5 – 6 liter air dalam kurun waktu 10 tahun. Berkurangnya air dalam tubuh dan kebiasaan untuk menunggu haus sebelum minum menuai hasilnya dalam bentuk sakit penyakit yang seharusnya dapat dicegah. Mengapa? Ephraim Katchalski-Katzir dari Weizmann Institute of Science meneliti bahwa enzim dan protein dalam tubuh akan berfungsi lebih efisien dalam kondisi tubuh cukup air. Fakta yang begitu mendasar seperti kecukupan air ternyata berpengaruh begitu menyeluruh. Tanda-tanda seperti hilangnya konsentrasi, kurang tenaga, lemahnya ingatan, dll menyadarkan kita bahwa sesuatu harus diperbaiki. Para peneliti yang lain, Dr. Bruce dan tim membuktikan bahwa dalam keadaan sehat sekalipun, rasio kecukupan air dalam sel tubuh dapat turun drastis. Ini menunjukkan bahwa agar tubuh kita berfungsi optimal dan efisien, maka tak lain adalah melalui membiasakan diri untuk minum cukup air setiap saat.
Tags
Archives
- November 2018 (3)
- August 2018 (3)
- June 2018 (3)
- May 2018 (4)
- February 2018 (3)
- January 2018 (2)
- April 2016 (17)